Rabu,
9 Maret 2016 menjadi salah satu hari yang dinantikan Indonesia pada
tahun ini. Sebuah fenomena alam langka akan terjadi, di mana Indonesia
menjadi satu-satunya daratan tempat kamu bisa melihat Gerhana Matahari
Total. Ketika piringan Matahari tertutup sepenuhnya oleh piringan bulan
menjadi sebuah fenomena alam yang menarik, berbagai reaksi pun
bermuculan di masyarakat menyambut peristiwa ini. Efek samping apa aja
yang bisa kamu rasakan dari GMT yang terjadi hanya dalam 2-3 menit ini?
1. Efek Pada Atmosfer dan Penurunan Suhu Bumi
Menurut
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas
Djamaluddin, seperti dikutip dari wawancara, gerhana bisa menimbulkan
efek pada atmosfer, meski gak signifikan. Kalau anda berada di jalur
totalitas selama gerhana, mungkin anda bisa merasakan suhu turun sekitar
1-2 derajat. Yah, gak terlalu berasa lah ya... gak usah modus minta
peluk!
2. Pembuktian Teori Einstein
Masih menurut Wawancara dengan Thomas Djamaluddin dari LAPAN :
"...bagi
LAPAN, GMT ini sekaligus juga sebagai ajang pembuktian teori
Relativitas Umum dari Albert Einstein. Pada tahun 1919 ketika terjadi
GMT di di teluk Guinea, Afrika, sekelompok ilmuwan Inggris sudah
membuktikan teori Einstein itu benar.
Einstein menyebutkan adanya
kelengkungan ruang dan waktu di sekitar benda bermassa besar. Hal
demikian berarti berlaku di sekitar Matahari. Nah, tim LAPAN akan
membuktikan teori itu dengan mengamati posisi cahaya bintang di dekat
Matahari, yang akan dibelokkan atau dikenal dengan lensa gravitasi.
Nantinya
bintang di dekat Matahari bakal tampak saat gerhana menjauh dari
Matahari. Logikanya, kalau dihalangi Bulan, cahaya akan dibelokkan oleh
Matahari, sehingga bintang di sekitar Matahari akan berubah posisinya
(posisi bintang terlihat tidak dalam posisi yang sebenarnya)..."
3. Mendongkrak Pariwisata Indonesia
Kementerian
Pariwisata Indonesia gak akan melewatkan momentum. Mengingat
hanya 12 provinsi di Indonesia yang berpeluang melihat GMT kali ini,
tentunya hal ini menjadi objek wisata langka yang juga diburu wisatawan
dari mancanegara. Menteri pariwisata, Arief Yahya optimis bahwa GMT bisa
mendongkrak pariwisata Indonesia. Kementerian Pariwisata juga sudah
melakukan promosi melalui berbagai media, baik dalam maupun luar negeri.
Kemenpar
bekerja sama dengan perusahaan pariwisata untuk membuat paket-paket
wisata gerhana. Dua belas provinsi yang dilewati gerhana juga menyiapkan
acara kesenian daerah khusus untuk wisatawan, seperti night glowing
run, performance budaya, festival lomba foto internasional, dan masih
banyak lagi. Kementrian Pariwisata juga menyediakan paket tur yang
dinamakan eclipse regatta. Beberapa cruise sudah mendaftarkan diri untuk
eclipse regatta, yaitu Orion Cruise (milik National Geographic),
Caladonian Cruise, Coral Princess Cruise, dan Peter Deilmaaan Cruise, kali aja anda coba wisata romatis melihat gerhana di atas
kapal pesiar.
4. Filter Matahari dan Kacamata yang Diburu
Memotret
gerhana matahari membutuhkan filter matahari khusus agar gak merusak
kamera. Anda bisa menggunakan filter ND tingkat tinggi, seperti ND
400. Selain itu, melihat gerhana matahari secara langsung juga berbahaya
untuk mata, sehingga dibutuhkan filter khusus matahari. Filter
tersebut juga dibuat dalam bentuk kacamata. Memandang ke arah matahari
tanpa kacamata khusus baru boleh dilakukan saat Gerhana Matahari total,
lalu segeralah memakai kacamata kembali saat peralihan dari Gerhana
Matahari total ke sebagian. Kacamata gerhana ini pun suskes diburu
masyarakat yang gak mau ketinggalan moment langka ini Ingat,
kacamata item aja gak cukup
5. Memperkuat Jaringan Telekomunikas
Efek
samping lainnya adalah ciri khas generasi millenial yang mana
diprediksikan bakalan banyak orang yang berbagi mengenai GMT di sosial
media. Beberapa provider telekomunikasi pun berlomba memperkuat jaringan
di beberapa lokasi GMT seperti Palembang, Linggau, Bangka, Belitung,
Balikpapan, Palangkaraya, Palu, Ternate, Tidore, dan Halmahera. Melalui
penguatan jaringan ini diharapkan pengguna smartphone dapat berbagi
momen istimewa peristiwa Gerhana Matahari Total secara real-time.
Jadwal GMT :
1. Palembang
Durasi gerhana total selama 1 menit 52 detik.
Mulai gerhana matahari: 06.20 WIB
Mulai gerhana matahari total: 07.20 WIB
Berakhir gerhana matahari: 08.31 WIB
2. Belitung
Durasi gerhana total selama 2 menit 10 detik.
Mulai gerhana matahari: 06.21 WIB
Mulai gerhana matahari total: 07.22 WIB
Berakhir gerhana matahari 08.35 WIB
3. Bangka
Durasi gerhana total selama 2 menit 8 detik.
Mulai gerhana matahari: 06.20 WIB
Mulai gerhana matahari total: 07.21 WIB
Berakhir gerhana matahari: 08.33 WIB
4.Sampit
Durasi gerhana total selama 2 menit 8 detik.
Mulai gerhana matahari: 06.23 WIB
Mulai gerhana matahari total: 07.27 WIB
Berakhir gerhana matahari: 08.44 WIB
5. Palangkaraya
Durasi gerhana total selama 2 menit 29 detik.
Mulai gerhana matahari: 06.23 WIB
Mulai gerhana matahari total: 07.28 WIB
Berakhir gerhana matahari: 08.46 WIB
6. Balikpapan
Durasi gerhana total selama 1 menit 9 detik.
Mulai gerhana matahari: 07.25 WITA
Mulai gerhana matahari total: 08.33 WITA
Berakhir gerhana matahari: 09.53 WITA
7. Palu
Durasi gerhana total selama 2 menit 4 detik.
Mulai gerhana matahari: 07.27 WITA
Mulai gerhana matahari total: 08.37 WITA
Berakhir gerhana matahari: 10.00 WITA
8. Poso
Durasi gerhana total selama 2 menit 40 detik.
Mulai gerhana matahari: 07.28 WITA
Mulai gerhana matahari total: 08.38 WITA
Berakhir gerhana matahari: 10.02 WITA
9. Luwuk
Durasi gerhana total selama 2 menit 50 detik.
Mulai gerhana matahari: 07.30 WITA
Mulai gerhana matahari total: 08.41 WITA
Berakhir gerhana mataharil: 10.07 WITA
10. Ternate
Durasi gerhana total selama 1 menit 9 detik.
Mulai gerhana matahari: 08.63 WIT
Mulai gerhana matahari total: 09.51 WIT
Berakhir gerhana matahari: 11.20 WIT
11. Halmahera
Durasi gerhana total selama 1 menit 36 detik.
Mulai gerhana matahari: 08.37 WIT
Mulai gerhana matahari total: 09.54 WIT
Berakhir gerhana matahari: 11.24 WIT
semoga bermanfaat