Bripka Seladi Seorang Polisi Yang Bekerja Sampingan Sebagai Pemulung

On 7:48:00 PM with No comments


Bripka Seladi, anggota Polantas Polres kota Malang, sejak tahun 2004 memilih bekerja  sampingan sebagai pemulung untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Ia menegaskan tidak pernah menerima suap sepeser pun selama 16 tahun bekerja sebagai anggota Polri.

Gaji sebenarnya cukup, Tapi karena ada kebutuhan lain, saya memilih tambahan dengan memulung setelah selesai tugas di Polres kota Malang, meskipun kini sosoknya sudah dikenal publik. Tapi Seladi seorang polisi yang juga merangkap sebagai pemulung, meskipun awalnya di tentang istri karena selalu bawa sampah dan bikin kotor.

Istrinya mengeluh sampah yang di bawa Seladi itu kotor, akan tetapi sikap istri Seladi berubah setelah mendapatkan hasil selama 1,5 bulan memulung dengan hasil pertama sebesar Rp 400.000.

Senin (23/5/2016) Bripka Seladi diboyong ke Gedung DPR, Senayan, Jakarta dan diterima oleh Ketua DPR RI Ade Komarudin dan beberapa anggota DPR lainnya untuk menerima piagam penghargaan sebagai polisi teladan.


Bagi Bripka Seladi penghargaan yang terpenting adalah dari masyarakat, dan masyarakat lebih menghargai pekerjaannya sebagai anggota polisi dengan tidak memberikan suap kepada petugas dalam bentuk apa pun” kata Seladi.

Bripka Seladi sangat menyayangkan perilaku masyarakat yang kurang menghargai nilai kejujuran. Lebih khusus, ia menyoroti praktik suap dalam pembuatan SIM yang marak terjadi di Indonesia.

Pria 57 tahun ini mengatakan sudah 16 tahun terakhir ini ia menjadi petugas yang mengurus pembuatan surat izin mengemudi (SIM), dan hampir tiap hari dirinya mendapat iming iming suap dari para pembuat sim, namun suap itu selalu ditolak, kata Seladi.

"Bikin SIM itu mudah, yang bilang susah itu hanya makelar atau calo. Sebelum tes saya harus telaten memberikan contoh, biar mereka lolos tanpa embel-embel", kata Seladi.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »