Ada pepatah mengatakan "Berat sama di pikul, ringan sama di jinjing". Sebuah ungkapan yang menggambarkan sebuah kerja sama antar umat manusia dalam bersosialisasi.
Memang benar! Kita sebagai warga negara yang menganut sistem
demokrasi haruslah saling bergotong royong atau saling tolong menolong.
Begitu juga dengan sesama rekan kerja, haruslah kompak dalam segala hal
menyangkut pekerjaan.
Namun, sebagai umat manusia yang normal, pastilah ada konflik di dalam
suatu kelompok. Entah itu di dalam rumah tangga, pacaran, lingkungan
sosial, bahkan dengan rekan kerjapun pasti pernah terjadi konflik. Hal
itu di sebabkan karena manusia memiliki pola pikir yang berbeda. Mungkin
ada yang sama, tapi tidak sepenuhnya sama.
Pada postingan saya kali ini saya ingin membahas mengenai Mengatasi Konflik Antar Rekan Kerja Yang
mana hal ini memang sering terjadi. Dan semoga postingan ini bisa
menjadi referensi bagi kita semua. Saya sendiri juga sering mengalami
konflik dengan rekan kerja. Oleh sebabnya saya tertarik untuk membahas
hal ini.
Konflik - adalah suatu permasalahan yang terjadi antara dua orang atau
lebih. Bisa di sebabkan perbedaan pendapat atau hal lainnya yang memicu
terjadinya permasalahan tersebut. Hal ini juga di dasari keegoisan dari
kedua belah pihak itu sendiri. Yang mana satu sama lain menganggap
dirinya benar, dan tidak mau mendengar pendapat yang lainnya. Dan ini
memang sering terjadi di dalam suatu kelompok kerja. Entah itu antar
karyawan, staf, bahkan atasan dan bawahan pun kerap terjadi konflik di
dalamnya.
Untuk mengatasi hal ini perlu di tanamkan sifat solidaritas antar rekan
kerja. Supaya satu dan yang lainnya bisa saling menghargai perbedaan
pendapat. Memang hal ini bukanlah hal yang mudah, dan perlu kesadaran
dari kedua belah pihak itu sendiri. Tapi inilah cara satu-satunya agar
konflik itu bisa di netralisir.
Pada umumnya, manusia adalah makhluk yang mempunyai titik jenuh yang
tinggi, dimana manusia pasti akan mulai merasa malas, bosan, atau muak
dengan hal yang itu-itu saja. Dan tidak dapat di hindari, inilah yang
mengakibatkan konflik itu terjadi.
Ketika rekan kita mulai jenuh dengan pekerjaannya, maka dia akan
terlihat lebih membosankan dari pada pekerjaannya. Dan kadang dia sering
membuat kita kesal karena tingkahnya yang mulai tidak ada rasa tanggung
jawab terhadap pekerjaannya. Mungkin bukan itu saja faktornya. Bisa
saja itu terjadi karena masalah pribadi yang menimpa rekan kita
tersebut. Sehingga ia akan terlihat lebih sensitif dan gampang
tersinggung.
Kita sama-sama tahu dan setuju. Bahwa masalah pribadi jangan di bawa-bawa kedalam pekerjaan.
Tapi apa iya bisa? Sedangkan manusia itu hanya bisa fokus pada satu
permasalahan saja. Saya yakin tidak semua orang bisa tidak mengikut
sertakan masalah pribadi kedalam pekerjaannya. Kecuali masalah itu tidak
terlalu berat dan menekan pikirannya.
Di luar itu semua, sebaiknya kita melakukan pendekatan yang lebih dekat
dengan rekan kerja kita itu. Supaya dapat menciptakan solidaritas yang
kuat, dan tentunya dapat memperbaiki hubungan kerja yang lebih baik dan
lebih kompak lagi. Ada baiknya juga kita lebih terbuka dengan rekan kita
tersebut, sering-sering bertukar pendapatpun bisa membuat rekan kita
ini lebih menghargai kita. Dan pastinya hubungan kerjapun tidak ada rasa
canggung lagi.
Poin pentingnya adalah bagaimana tanggapan kita terhadap cara kerja
rekan kita itu. Jika kita menilainya dengan hal negatif, maka selamanya
pun tetap negatif. Begitupun sebaliknya. Tapi bila kita menanggapinya
dengan meneliti lebih dalam, maka kita pun akan tahu kenapa rekan kita
ini seperti itu? Dan kita pun tidak boleh egois atau membenarkan diri
sendiri. Karena semua orang punya pembenaran masing-masing.
Namun, hal di atas tidak bisa menjamin bahwa tidak akan ada lagi konflik
antar rekan kerja. Karena selama perbedaan pendapat itu ada, maka
konflik pun tetap akan ada. Paling tidak poin di atas bisa sedikit
meminimalisir terjadinya konflik dan menghindari terjadinya perdebatan
yang serius. Jadi, sebaik-baiknya cara agar terhindar dari konflik yang
serius dengan rekan kerja kita adalah, dengan membangun silaturahmi yang
kuat dan saling terbuka satu sama lain tentang masalah pekerjaan. Insya
Allah semuanya akan bisa di atasi dengan cara yang baik.