Berdasarkan maklumat Nomor 01/MLM/1.0//E/2016 tentang penetapan jatuhnya 1 Syawal, Pimpinan Pusat Muhammadiyah hari Rabu 06 Juli 2016 adalah 1 Syawal 1437 H.
Keputusan tersebut dilihat berdasarkan hisab hakiki wujulul hilal, ijtimak menjelang Syawal 1437 H yang terjadi hari Senin 04 Juli 2016, jam 18.03.20 Wib.
Ketinggian Bulan ketika matahari terbenam di Yogyakarta (0=-0,7° 48' dan n\ =110° 21' BT) =-0,1 19' 13" (hilal belum terwujud) dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari, bulan berada di bawah ufuk.
Himbauan untuk seluruh warga Muhammadiyah agar melaksanakan ibadah idulfitri dengan banyak mengucapkan takbir, tahmid dan taqdis, jangan lupa untuk membayar zakat fitrah seta melaksanakan shalat idulfitri di mesjid atau lapangan yang bersih dan refresentatif sesuai syariat islam dan sunnah Nabi Muhammad SAW, kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, melalui info tertulis yang diterima Kompas.com hari senin 04 Juli 2016.
Haedar menghimbau warga Muhammadiyah ketika akan melaksanakan shalat idulfitri supaya berkoordinasi bekerjasama dengan aparat pemerintah setempat agar pelaksanaanya berjalan tertib, aman dan nyaman.
Seluruh warga Muhammadiyah agar menjaga toleransi dan saling menghormati sesama umat islam yang menjalankan shalat idulfitri meskipun beda tempat dan pemeluk agama lain ucap Haedar.
Haedar menambahkan dalam melaksanakan idulfitri 1437 H setiap warga supaya bersilaturahmi untuk mempererat rasa persatuan dan persaudaraan antar umat islam dan masyarakat supaya tetap menjalankan prinsip hidup hemat, sederhana dan bersahaja.
PP Muhammadiyah saat ini menggunakan metode hisab hujudul hilal dalam menetapkan 1 Syawal 1437 H, yaitu memperhitungkan bulan baru berdasarkan hilal yang telah terwujud.
Editor: redaksicimahipost
Sumber: kompas.com
Jangan lewatkan silakan baca juga: Sidang Isbat Kementrian Agama Menyatakan 1 Syawal 1437 H Atau Idul Fitri Adalah Hari Rabu 06 Juli 2016