Studi itu membuktikan semakin teratur seseorang naik tangga semakin muda otak mereka, Riset tersebut diterbitkan di Neurobiology of Aging.
Dalam riset tersebut peneliti menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging) non invasif untuk memeriksa 331 otak peserta berusian antara 19 dan 79 tahun.
Untuk memeriksa kesehatan otak, mereka melihat volume sel-sel kelabu, penanda visual kesehatan saraf dalam proses penuaan. kemudian mereka membandingkan volume otak dengan jumlah tangga yang di panjat peserta secara teratur dan berapa tahun yang mereka habiskan untuk sekolah.
Mereka menemukan semakin rajin naik tangga, maka otak semakin banyak memiliki sel-sel kelabu, setara dengan 0,58 tahun lebih muda. Mereka juga menemukan tiap tahun pendidikan yang dilalui maka otak tampak 0,95 lebih muda, Dibandingkan dengan berbagai aktifitas fisik lainya, naik tangga tidak termasuk aktifitas fisik berat dan dapat dilakukan oleh orang dewasa paling tidak sehari sekali, menurut "Jason Steffener" pimpinan peneliti tersebut. (sumber: kompas.com)
Dalam riset tersebut peneliti menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging) non invasif untuk memeriksa 331 otak peserta berusian antara 19 dan 79 tahun.
Untuk memeriksa kesehatan otak, mereka melihat volume sel-sel kelabu, penanda visual kesehatan saraf dalam proses penuaan. kemudian mereka membandingkan volume otak dengan jumlah tangga yang di panjat peserta secara teratur dan berapa tahun yang mereka habiskan untuk sekolah.
Mereka menemukan semakin rajin naik tangga, maka otak semakin banyak memiliki sel-sel kelabu, setara dengan 0,58 tahun lebih muda. Mereka juga menemukan tiap tahun pendidikan yang dilalui maka otak tampak 0,95 lebih muda, Dibandingkan dengan berbagai aktifitas fisik lainya, naik tangga tidak termasuk aktifitas fisik berat dan dapat dilakukan oleh orang dewasa paling tidak sehari sekali, menurut "Jason Steffener" pimpinan peneliti tersebut. (sumber: kompas.com)